Senin, 09 Juni 2014

Tugas Praktikum Perencanaan Citra Digital
 Head Island


1. Masukkan Data Raster
2. Buat SHP baru 
3.  Kemudian Buka ArcToolBox -> Pilih Spatial Analysis Tools -> Math
4. Pilih Times 

 5. Kemudian Plus ( Untuk Menambahkan )
 6. Klik Divide ( Untuk Membagi )

7. Kemudian Pilih Plus (Untuk Menambahkan)

8. Kemudian Pilih Ln 
9. Pilih Divide
11. Pilih Minus
 12. Hasil Dari Proses


Selasa, 03 Juni 2014

SUPERVISED
PRAKTIKUM PENGELOLAAN CITRA DIGITAL

Tahapan teknik supervised dalam aplikasi ArcGis pertama - tama kita membuka aplikasi ArcCatalog untuk mebuat shp file baru, setelah itu mulailah digit data raster yang telah dimasukkan ke dalam ArcGis dengan tools
1. Add Data  digit sesuai dengan penggunaan lahannya diusahakan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil , setelah itu buka Arctoolbox 
2. ArcToolBox -> Spatial Analyst Tools -> Multivariate -> Create Signature, masukan citra landsat sebagai input raster kemudian pada sample field (optional) pilih Keterangan jika muncul, jika tidak muncul pilih Id, lalu tentukan path output signature, klik Ok


3. Setelah proses Create Signature selesai lalu aktifkan ArcToolBox -> Spatial Analyst Tools -> Multivariate -> Maximum Likelihood Classification -> masukan citra landsat sebagai input raster -> masukan signature yang tadi sudah dibuat (.gsg) -> tentukan path output -> klik OK


4.Hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah ini




5.Selanjutnya melakukan vektorisasi, aktifkan ArcToolBox -> Conversion Tools -> From Raster -> Raster to Polygon -> masukan hasil dari maximum likelihood classification tadi sebagai input raster -> klik OK hasilnya akan tampek seperti dibawah ini 




6.Langkah selanjutnya melakukan Dissolve, Aktifkan ArcToolBox -> Data Management Tools -> Generalization -> Dissolve -> masukan hasil vektorisasi sebagai Input Features -> Tentukan Path Output -> Ceklis Gridcode -> Klik OK -> Open Attribut Table pada output -> Add Field Keterangan (Text) dan Luas (Double)






Rabu, 28 Mei 2014

TUGAS RESUME PER-KELOMPOK
SISTEM INFORMASI PERENCANAAN 

Produksi Dibantu Sistem Informasi Geografis Kebisingan Dan 
Peta Abdurrahman Geymen Bülent Bostanci, Turki

Tengku Gema Ramadhan            10070311018
Muhammad Faris G                       10070311020
Nur Evy Octavya                            10070311026

Dalam penelitian ini, amalan yang telah dimasukkan ke dalam di Kampus UniversitasErciyes untuk produksi kebisingan peta dengan menggunakan teknik Sistem Informasi
Geografis (GIS). Dalam penelitian ini menggunakan banyak lokasi titik yang dianggap memiliki kebisingan yang tinggi, sedang dan kecil. Penelitian ini meneliti efek bahaya dari kebisingan. LEQ telah diukur selama 5 menit selama pagi, siang hari dan malam jam per setiap titik 
selama 5 hari kerja. Nama poin, lokasi, pengukuran LEQ nilai waktu dan telah tercatat sebagai Excel file data. Program ArcGIS 9,3 telah digunakan untuk menganalisa kebisingan dan membuat suara peta (ArcGIS. Tahun 2008 ).  

Gambar 1 Lokasi Kebisingan

Koordinat seperti 50 poin diperoleh dengan handy GPS telah dipindahkan ke perangkat 
lunak ArcGIS sebagai titik layer dan disalutnyalah itu dengan citra satelit (Gambar 1).

 Metoda yang digunakan :
  • Jarak Berat (IDW) metode adalah perhitungan permukaan data dengan tidak diketahui nilai dengan menggunakan weighted titik data. Pada metode ini, berat digambarkan sebagai fungsi dari jarak antara poin. Sejauh ini, yang jauh lebih luas, lemahnya fungsi efek  (Doğru et al. , 2011).
  •  Kriging adalah salah satu metode yang kuat bagi pengiraan permukaan. Kriging teknik membuat permukaan yang menggabungkan statistik properti diukur data (ESRI 2001). 
    Gambar 2. 
    Kebisingan Pagi peta diserap oleh IDW metode
Gambar 3. 
Tengah hari waktu bunyi peta diserap oleh IDW

Gambar 4. 
Waktu petang kebisingan peta diserap oleh IDW

IDW, OK dan RBF berdasarkan setara dengan terus menerus tingkat kebisingan pada waktupagi, siang hari dan malam. Peta Kebisingan diserap oleh IDW metode telah ditunjukkan 
sebagai contoh dalam Gambar 2-4.


MENGGUNAKAN GIS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LAHAN PERTANIAN
Regga Nabilia Dewi 10070311005
Kausar Rahman        10070311006
Merry Agustiani        10070311010

Dalam Jurnal membahas mengenai penggunaan GIS dalam Pertanian, dengan menggunakan GIS mendapatkan proses pengambilan keputusan yang lebih akurat, otomatis, dan efisien.
Fungsinya :
  • Konversi informasi dicetak ke format digital dan integrasi menggunakan GIS memungkinkan tata guna lahan perencana untuk mengkorelasikan beberapa lapisan data ke satu lokasi dan memanipulasi tampilan data untuk memvisualisasikan tren dan pola.
  • GIS juga memungkinkan informasi tanah tabulasi untuk rujukan geografis dan mudah dikonversi ke peta geografis dan interpretatif, menyediakan pengguna dengan representasi visual dari data tabular.
DOQ adalah digital, versi geospatially dikoreksi dari foto udara. The DOQ digunakan dalam proyek ini memiliki resolusi 1 meter, yang berarti bahwa 1 pixel dalam gambar mewakili 1 meter di atas  tanah. 
Gambar 1
Peta asli tanah, kontur 5-ft, dan DOQ

Gambar 2 Rekompilasi 

Contoh dari direkompilasi dan dikoreksi bagian baru dari overlay mylar yang berisi informasi tanah dikoreksi baru

Gambar 3
Survei tanah dikoreksi baru

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada personil yang terlibat untuk membantu proses perencanaan tata guna lahan mereka.
Kesimpulan :
Dalam Jurnal memperlihatkan cara kerja pembaruan informasi peta agar mempermudah mengartikan peta tersebut dan  juga ingin mencari strategis penelitian agroforestry dan daerah perluasan lahan pertanian untuk memanfaatkan tanah yang sesuai dan sumber daya air.


WATER RESOURCES MANAGEMENT
RAO VV & RAJU VV
Muhamad Haekal Fauzan         10070308012

Peran Satelit Penginderaan Jauh Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengukuran dari satelit penginderaan jauh menyediakan cara untuk mengamati dan mengukur tanah dan variabel hidrologi atas ruang geografis dan mendukung deskripsi duniawi. Penginderaan jauh menangkap radiasi elektro magnetik dari fitur permukaan bumi yang baik dipantulkan atau dipancarkan agar mengetahui bagaimana variabel hidrologi berjalan. 
Fungsi RS & GIS di sektorsumberdayaair :
·        PenilaianSumberDaya Air
·        PengelolaanSumberDaya Air
·        PengembanganSumberDaya Air
·        Manajemen Daerah Aliran Sungai
·        DukunganBencanaBanjir
·        DampakLingkungan&Manajemen
·        SumberDaya Air Informasi&SistemPendukungKeputusan

                     Water harvesting structures planning using geo-spatial data
Gambar 1
Peta curahhujan, penggunaanlahan, topografi, jenistanah, hidrologi, sosialekonomidaninfrastrukturlingkungandanekologi

 Gambar 2
Identifikasimasalahdanevaluasipemetaan SD air di India

Pemerintah India, mendukung program untuk menerapkan satelit teknik penginderaan jauh untuk menghasilkan informasi pada status genangan air dansalinitas / alkalinitas periode tahun-tahun tertentu yang beroperasi di daerah yang dipilih terkait cara dan pengelolaan sumber daya air tersebut.

Gambar 3
PemetaandanPemantauansalinitasdengan air genangan di India



Gambar4
konsep sistem pengelolaan sumber daya air
hasil pemetaan dan pemantauan penginderaan jarak jauh

Contoh pemetaan pertanian
·        Monitoring dan pemantauan irigasi pertanian
·        Padi
·        Non padi

·        Padimusiman

THE CITY OF BANDUNG AND REVIEW OF BANDUNG SPATIAL PLANNING STRATEGIES
ChairulfitrahSalampessy                  10070308046
Azmitazulaiha                                    10070310010

Jurnal menjelaskan mengenai kepadatan penduduk yang semakin meningkat dikota bandung. Kota padat karena dari sprawling perkotaan, pengembangan pusat perbelanjaan baru dan pengembangan ruas tol Cipularang (Cikampek - Purwakarta - Padalarang).

Masterplan 2005-2013 strategi yang diterapkan tidak berjalan dengan baik, pemerintahkota Bandung telah mencoba upaya terbaik dalam menentukan strategi pembangunan perkotaan berkelanjutan dalam Master Plan 2013. Sayangnya sangat sulit untuk menerapkan ini karena public acceptance atau tanggapan dari masyarakatnya rendah.


Sistem Informasi Geografis
Sebuah alat untuk pengelolaan wilayah pesisir terpadu di Belize, Amerika Tengah
Oleh :
Fatzah Tuan Kotta     100703080....
AhlunnazaPandu R   10070311014
Olfi YoyaMustika       10070311028


Maksud dari Jurnal ini ialah :
(1)   Untuk menggambarkan perkembangan metodologi untuk menilai sumber daya kelautan berbasis pada kemampuan GIS
(2)   Untuk mendeskripsikan penggunaan menggabungkan data penginderaan jauh dengan aplikasi GIS.
(2)   Untuk menguraikan pendekatan yang diambil terhadap kerjasama kelembagaan, pengembangan pengumpulan data, manajemen infrastruktur yang berkelanjutan dan saling menguntungkan dalam konteks pengelolaan wilayah pesisir terpadu di Belize.

Gambar 1
GIS sebagai Alat Pemetaan Sumber Daya Laut

Gambar 2 
South Water Cay

Contoh ini tidak berfungsi untuk menggambarkan bagaimana GIS menawarkan fleksibilitas untuk memecahkan masalah yang cukup kompleks.South Water Cay dengan Konservasi Laut tersebut. Poligon yang digambarkan dari foto udara dan diklasifikasikan menggunakan data yang dikumpulkan oleh Coral Conservation Cay dengan. Poligon Reef diberi label secara berurutan dari kiri (salinitas zona) ke kanan (pasir).


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGETAHUI
TINGKAT PENCEMARAN LIMBAH PABRIK
DI KABUPATEN SIDOARJO
Kelompok 8

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu Kota industri diJawa Timur, keadaan potensi alamnya telah tercemar oleh limbah-limbah perusahaan yang ada di daerahnya. Proses yang dilakukan mengarah pada ketentuan baku mutu lingkungan kemudian menganalisis baku mutu limbah cair, penetapan lingkupan yang tercemar dan pengujian sistem secara umum.
Gambar 1

Aplikasi Sistem Informasi Geografis mempermudah dalam menjelaskan suatu informasi daerah-daerah yang tercemari oleh limbah pabrik. Karena dengan peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta digital yang dalam bentuk gambar digital biasa Dari aplikasi ini nantinya dapat ditampilkan peta Kabupaten Sidoarjo.

Gambar 2
Metoda yang digunakan



PEMODELAN FUZZY GIS DALAM APLIKASINYA DI LINGKUNGAN BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN
Ade Rio Dwi Sulistio  10070311011
Ismayanti                   10070311012
Rosita S. Mahmud    10070311013

Penemu operasi Produk aljabar bernama Fuzzy (Bonham Carter-1994). Kombinasi GIS dengan fuzzy dan model deterministik dikenal sebagai GIS Fuzzy Modelling (GISFM). GISFM diadopsi untuk mendukung perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan. diterapkan untuk solusi dari masalah buruknya sistem drainase yang terletak di pinggiran kota, daerah pertanian Saint-Petersburg (Russia). GIS Fuzzy Modeling (GISFM) merupakan sebuah pendekatan baru untuk memperjelas muka bumi yang samar  dan Sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem intelijen dalam lingkungan yang tak pasti.
Kegunaan GIS Fuzzy Modelling untuk menilai suatu kawasan seperti :
  • Kesesuaian kawasan
  • Pengelolaan penggunaan lahan
  • Merencanakan pengelolaan residu spesifik
  •  Manajemen risiko mitigasi kekeringan pertanian
  • Evaluasi multi-dimensi dari daerah di lahan Komersil

Pendekatan dan Metode :
  •  Tahap Penataan
  • Tahap pemodelan Fuzzy
  •  Tahap Pemrograman
  • Tahap evaluasi
Gambar 1
Evaluasi kompleks sistem drainase tanah


Gambar 2
Penerapan GISFM

Ket :
A - Komposisi granulemetric tanah (tekstur tanah).
B - ketebalan lapisan tanah atas.
C - terintegrasi ukuran ketelitian


Assessing Implications of Land-use and Land-cover Change (LUCC) Dynamics for Conservation of A Highly Diverse Tropical Rain Forest
DENNY TEGUH GUMILAR
THAARIQ DARMI
HISTA YUGANDHINI TAURISIA

Jurnal menjelaskan kondisi tutupan lahan dari waktu ke waktu yang selalu berubah penggunaan atau pemanfaatan lahannya dan mengetahui dampak dari perubahan tersebut. dengan melakukan analisis dinamika deforisasi di Selva El Ocote menggunakan metode integrasi antara penginderaan jauh dengan sistem informasi geografis (SIG) dan alat-alat standar untuk analisis.

Gambar 1
Lokasi Penelitian

Metoda yang digunakan :
  • Analisis Tutupan Lahan
  •  Analisis Perubahan Tutupan Lahan dan Penggunan Lahan
  •  Analisis Probabilitas Transisi Penggunaan dan Tutupan Lahan
  • Analisis Laju Deforestasi 
  • Skenario Masa Depan
Gambar 2
Perubahan penggunaan lahan


THE CITY OF BANDUNG AND REVIEW SPATIAL PLANNING STRATEGIES IN 2005
Dzikri Hidayat      10070310015
M. Muhtaj Qadir  10070310040
Risya Nurazizah  10070311003

Kota Bandung memiliki permasalahan dalam jumlah penduduk yang selalu meningkat tiap tahunnya dan persebaran penduduk pun tidak merata. Rencana strategis Kota Bandung telah mengidentifikasi beberapa isu strategis  yang harus diprioritaskan dalam program pembangunan 5 tahun. Isu-isu pembangunan strategis itu antara lain :
  1. Pengembangan Sumber Daya
  2. Pembangunan Ekonomi
  3. Pengembangan Sosial Budaya
  4. Perencanaan Kota
  5. Tata Kelola yang Baik
  6. APBD
Tujuan Master Plan 2013
Untuk menciptakan efisiensi penggunaan lahan, mengintergrasi pengembangan kota dan meningkatkan efektivitas pelayanan kota.
Rencana lain yang diusulkan dalam Rencana Induk 2013 adalah :
1.    Pasokan Air Bersih
2.    Sistem Pengelolaan Air bersih
3.    Sistem Pengelolaan Limbah Padat
4.    Kebakaran
5.    Energi dan Telekomunikasi
6.    Sarana Umum
Apabila melihat rencana master plan banyak kegiatan yang tidak terlaksana dengan baik dan banyak penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan apa yang tercantum. Namun dengan kondisi seperti ini, Kota Bandung telah mencoba melakukan upaya terbaik dalam menentukan strategi pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sayangnya sangat sulit untuk menerapkannya karena penerimaan publik yang rendah, pengendalian pembangunan kurang ketat serta keterbatasan hukum dan keuangan.

  
Forest Fire Monitoring (Pengendalian Kebakaran Hutan di Provinsi Riau)
Abdul Malik A                        10070310013
                                        Muhammad Ilham                     10010310014
 Didi Setiawan                        10070310016

Kegunaan GIS dalam pengendalian kebakaran hutan berupa :
Mapping : Pembuatan peta kerawanan hutan di wilayah teritorialnya masing-masing. Fungsi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun yang biasa digunakan adalah 3 cara berikut:
  •  Pemetaan daerah rawan yang dibuat berdasarkan hasil olah data dari masa lalu maupun hasil prediksi
  • Pemetaan daerah rawan yang dibuat seiring dengan adanya survai desa (Partisipatory Rural Appraisal)
  • Pemetaan daerah rawan dengan menggunakan Global Positioning System atau citra satelit

Kemudian memiliki sistem informasi seperti penyediaan sistem informasi kebakaran hutan.
Hal ini bisa dilakukan dengan pembuatan sistem deteksi dini (early warning system) di setiap tingkat. Deteksi dini dapat dilaksanakan dengan 2 cara berikut :
  •  Analisis kondisi ekologis, sosial, dan ekonomi suatu wilayah
  • Pengolahan data hasil pengintaian petugas
Gambar 1
Peta Sebaran Titik Api (hot spot) Tanggal 8-14 februari dan lahan gambut
 di provinsi Riau

Kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Riau ataupun di tempat lain di Indonesia bersumber pada kebijakan pengelolaan hutan, lemahnya peraturan perundangan dan penegakan aturan yang ada, dan mekanisme sistem/kelembagaan yang bertanggung jawab terhadap kebakaran hutan dan lahan.


Memfasilitasi Perencanaan dan Manajemen Perkotaan di Tingkat Daerah 
Melalui Pengembangan SDI (Studi Kasus Lahore - Pakistan)
Dita Puspa Dewanda  10070311059
Elza Lefiana Erminda 10070311061
Euis Sartika                   10070311062
SDI adalah suatu perangkat sistem managemen data spasial yang mencakup kelembagaan, kumpulan data dasar spasial. Dengan menggunakan metoda ini diharapkan peningkatan berbagi informasi dan aplikasi melalui SDI lokal dapat membantu para ahli dalam mencapai kehidupan perkotaaan yang lebih baik melalui perbaikan perencanaan & manajemen perkotaan
Implemenatasi gis dalam SDI dapat berupa data data seperti data vektor, raster, alfanumerik dan multimedia. Data ini tersedia dalam format cetak atau digital
SDI Dalam Penataan Ruang
·         Pada dasarnya dalam tatana SDI, proses perencanaan tata ruang lebih bersifat sebagai pengguna (user) data spasial dimana data spatal diperlukan dalam proses penataan ruang
Pengaplikasian dalam kegiatan ini masih kurang karena kurangnya sumber daya manusia yang memahami betul mengenai GIS – SID.

Developing Transit-oriented Strategies for Sanandaj City Center, Iran
Verina Meinarsari (10070311066)
M. Reza Budiman (10070311069)
Galang Maulana M. (10070311070)

Tahap I
Elemen identifikasi mendasar dari TOD dan prinsip-prinsip utama penggunaan campuran pusat perkotaan berasal dari kajian literatur dan studi kasus.
Tahap II
Dalam penelitian ini, analisis SWOT diterapkan untuk mengembangkan strategi dan rencana aksi untuk keberhasilan pelaksanaan inisiatif PTK untuk pusat kota Sanandaj.


Aplikasi ini tepat digunakan dalam penentuan atau pemantauan jaringan trasnportasi. Namun pada lokasi penelitian permeabilitas daerah ini terlalu lemah dan sebagian besar daerah tangkapan air terutama sejalan dengan karakter pedestrian oriented. Tapi layout jalan orthogonal telah dikenakan pada keluar kain organik dengan gerakan modern menciptakan masalah besar untuk konektivitas jaringan pejalan kaki dan keamanan gerakan.



Aplikasi Penginderaan Jarak Jauh, GIS dan GPS Untuk Rencana Pengelolaan Perkotaan Yang Efisien “ Studi Kasus - Kota Hyderabad “

Jurnal ini menjelaskan mengenai peningkatan dan penurunan jumlah penduduk karena urbanisasi. peningkatan urbanisasi pada tahun 1901-2001 di desa yaitu penurunan dari 90 menjadi 75%, sedangkan untuk kota meningkat yaitu dari 10 % menjadi 20%
Indikator Dasar Dan Pola Urbanisasi Di India terjadi peningkatan arus urbanisasi, tidak kuatnya kegiatan industrialisasi yang berbasis ekonomi, kepadatan penduduk yang menyebabkan kemiskinan, adaya daya dorong perdesaaan, dan memburuknya kualitas arus urbanisasi
Data Geografis tersedia dalam berbagai bentuk, baik digital maupun analog seperti toposheets, foto udara dan citra satelit. Dalam penelitian ini, basis layer yang dibuat berdasarkan toposheet adalah seperti gambar dibawah ini

Gambar 2
Prses Penggunaan Aplikasi Arcgis
                     Gambar 3
                         Proses Penggunanan Aplikasi ArcgisE

Elemen produk perencanaan perkotaan mencakup :
  •         Rencana Perspektif
  •     Rencana Pembangunan
  •     Rencana Tahunan
  •     Skema dan proyek
  •     Pendekatan Partisipatif untuk penyediaan tanah dan pembangunan infrastruktur.

GIS dan GPS digunakan untuk memerangi pertumbuhan perkotaan yang tidak terkendali, namun digunakan untuk mengurangi banyaknya dampak negatif yang terjadi solusi dalam pengambilan keputusan dengan menyajikan data yang dibutuhkan untuk melakukan koreksi dan penilaian yang akurat terhadap perkotaan yang direncanakan.


APPLICATION OF REMOTE SENSING AND GIS IN THE
MANAGEMENT OF MANGROVE FORESTS WITHIN AND
ADJACENT TO KIUNGA MARINE PROTECTED AREA,
LAMU, KENYA
Irina Kartika Sari       10070311052
Arni Muslimah           10070311054
Firman Maulana         10070311057

GIS dalam jurnal ini digunakan untuk menjelaskan penelitian inventarisasi sumberdaya alam dengan metode SIG untuk mengetahui jenis, jumlah, dan sebaran vegetasi manggrove di KMNR Kiunga untuk meningkatkan management hutan manggrove agar lebih terawasi.

Gambar 1
Peta Hutan Manggrove KMNR Kiunga

Pendekatan dan Metode Penelitian 
Foto udara dan transek wilayah Data dasar untuk pemetaan sumberdaya adalah foto udara pankromatik skala 1 :25.000. Dari peta dasar kemudian dilakukan transek hutan manggrove untuk memetakan sample. Standard eror survey data 5%. Pemetaan dilakukan untuk :
  • Pemetaan penggunaan lahan
  • Pemetaan rencana operasional lahan.